AsiaButterflyTraveler.com- Liburan adalah hal yang
menyenangkan setiap jamnya, oops maksud aku, sepanjang hari. Dapatkah kamu
bayangkan, ketika kamu bersenang-senang dan bergembira, tiba-tiba kamu
mengalami rasa sakit pada perutmu. Perut kamu menjadi mesin yang siap
menghancurkan kamu saat itu juga. Kamu tidak tahu kenapa tiba-tiba hal itu
terjadi! Sebelum liburan, kamu merasa semuanya baik-baik saja; kamu siap
meluangkan waktu beberapa hari di tempat baru. Tiba-tiba perut kamu bagaikan
musuh terbesarmu. Perasaan kamu tercampur aduk antara sakit dan seperti di
neraka menjadi satu.
Kemudian, kamu harus pergi ke
kamar mandi, karena kamu harus pergi ke sana. Perut kamu mengontrol pikiran dan
tubuhmu. Jadi, kamu hanya mengikutinya. Persoalan terbesar, ketika kamu berada
di jalan dan bukan di restauran. Kamu harus pergi ke tempat yang menyediakan
kamar mandi untuk menenangkan kondisi kamu yang kacau. Benar, kamu
menemukannya, terus apa yang akan terjadi kedepannya, ketika kamu melangkah keluar
restauran dan harus kembali lagi ke kamar mandi. Itu sangat memalukan dirimu, tetapi
kamu harus bertahan dan kuat untuk menemukan tempat baru agar perut kamu merasa
lebih baik.
Baiklah, ada apa dengan perut
ini? Kamu mulai berpikir keras mengenai segalanya. Lalu, kamu menyadari kamu
terkena diare. Hal itu lebih membuat kamu bingung. Sebab kamu tidak memiliki
alasan untuk terkena diare. Kenapa ini terjadi padamu! Itulah pengalaman aku
baru-baru ini. Ketika aku sedang liburan di Bogor, tepatnya di Puncak. Itu
sangat menyiksa diriku. Hal yang paling lucu, ketika terkena diare ini, aku
tidak tahu kenapa aku mau berbagi kejadian yang memalukan ini.
Entah kenapa, tiba-tiba aku
merasa perut aku mules dan sakit. Rasanya aku ingin banget buang kentut,
dikarenakan ini malam hari dan aku juga mengetahui tidak ada orang yang
berjalan di belakang aku. Akhirnya, aku buang angin alias kentut. Tiba-tiba
terdengar suara "Ouch, Ouch." Oops, rupanya dibelakang aku ada orang.
Duh, malunya dikaenakan bau gas aku kala itu bener-beneran tidak sedap. Ya,
diare menyebabkan aku seperti itu. Rasa malu itu lebih kuat daripada rasa sakit
di perut aku. Aku berjalan cepat dan berharap orang di belakang aku tidak
melihat wajah aku dengan jelas.
Pada akhirnya, aku menyadari
penyebab diare ini dikarenakan makanan. Jadi, aku harus pandai dalam memilih
makanan, ketika liburan. Mungkin saja ketika aku memakan makan tersebut,
masakan tersebut tidak di rebus dengan baik atau di masak cukup matang. Aku
mengingatkan dirimu untuk berhati-hati, ketika membeli makanan. Hal itu untuk
mengurangi resiko sakit ketika liburan, khususnya menghindari terkena diare
karena sakit diare itu sangat menganggu. Jadi, jangan makan makanan dari
pedagang kaki lima. Lebih baik tidak mengkonsumsi makanan yang mengandung susu,
termasuk ice cream. Jangan makan daging atau ikan yang tidak di masak dengan matang
sempurna. Untuk makan buah, ada baiknya memilih buah yang dikupas sendiri
seperti jeruk, dan pisang. Paling
penting, jangan memasukan es batu ke dalam minuman kamu.
Aku menyadari hal itu seperti
membuat dinding, ketika kamu liburan. Apalagi ketika kamu liburan ke tempat
yang baru dan ingin hunting makanan. Percaya padaku, diare ketika liburan itu
sangat buruk. Jadi lebih baik mengontrol apa yang harus kamu makan. Ada banyak
restauran yang bersih dan nyaman, cuci tangan sebelum makan. Paling penting
ketika kamu sudah terkena diare, beli obat di toko obat. Apalagi jika kamu
sudah mempersiapkan sebelum berpergian. Jadi kamu sudah mempunyai persediaan
obat ketika sakit. Sehingga, kamu tidak perlu kuatir lagi.
Kebanyakan orang takut jika
mereka salah membeli obat di apotik. Jadi, lebih baik ketika liburan ke luar
kota atau negeri tidak ada salahnya membawa obat diare. Hal itu juga untuk
mencegah kamu membatalkan rencana liburan dikarenakan diare. Baiklah, sampai
jumpa di lain kesempatan dan happy good day. Apa kamu punya pengalaman ketika
liburan terserang diare? Apa yang kamu lakukan?
Be traveler as the way you are
XOXO
Visit my storycitra, kitabahagia, jejak cantik, petunjukhidup, ngerumpi blog
No comments